
sumber gambar : epetani.deptan.go.id
By: rika armelia
fakultas peternakan
universitas andalas
silase adalah pengawetan pakan dalam bentuk segar.
tujuan utama dalam pembuatan silase
1. pengawetan hijauan pakan ternak
2. untuk meningkatkan kualitas gizi pakan
3. untuk mengatasi masa fluktuasi pakan karena pengaruh musim
berbagai macam penentu kualitas silase, diantaranya adalah:
1. forage moturity atau masa pemanenan
masa pemanenan akan menentukan kualitas silase karena zat terkandung dalam pakan pada fase tertentu akan ada batas toleransi yang berbeda, ada 3 fase pemanenan bahan pembuat silase:
a. preblooming
yaitu pemanenan sebelum berbunga
b. early blooming
yaitu pemanenan pada saat telah berbunga dan bunganya belum menjadi biji. Pada fase inilah fase terbaik tanaman dijadikan silase.
c. Late blooming
Yaitu fase tanaman setela bebunga dan telah berbiji.
2. Silo
Bahan yang digunakan untuk silo akan sangat mempengaruhi kualitas silase yang akan dihasilkan.
3. Manajemen
Manajemen yang baik tentunya akan menghasilkan silase yang baik juga.
Pada prinsipnya pembuatan silase adalah terjadinya pembentukan:
a. Asam laktat
b. Bakterial
c. Asam asetat
Yang disebabkan oleh bakteri asam laktat dalam kondisi anaerob.
Catatan: kualitas silo akan lebih baik jika hanya ada sedikit effluen atau zat yang menumpuk dibawah silo.
Fase dari pembuatan silase yaitu:
1. Fase hari ke 0 – 2
- Terjadi respirasi sel sampai oksigen benar benar habis.
- pH 6,5 – 6
- suhu akan meningka 180 C dari suhu lingkungan.
2. Fase hari ke 2 – 3
- Mulai Produksi asam asetat, asam laktat dan etanol.
- pH 5 – 6
- suhu berkisar antara 840 F sampai 900 F.
3. Fase hari ke 3 – 4
- Paling dominan pembentukan asam laktat.
- Bakteri yangberkembang asam laktat.
- pH 4 – 5
- suhu pada 840F.
4. Fase hari ke 4 – 21
- Asam laktat
- Suhu konstan pada 840 F
- pH 4
pada fase ini kondisi silo telah stabil.
5. Fase hari ke ≥ 21
- Berkembang bakteri asam laktat.
- pH ≤ 4
- suhu konstan 840 F
6. fase pemanenan atau pembukaan
- dalam kondisi aerobik decompocition.
- Yang akan berkembang yeast atau ragi.
- Keasaman 4 – 7
Catatan: pada pengambilan silase usahakan tidak terlalu lama dibuka.
Ciri – ciri silase yang baik yaitu:
a. Aroma khas asam laktat dan asam asetat.
b. Keasamanny < 4
c. Warna hampir tidak berubah
d. Tekstur tidak begitu berubah.
Pada pemberian silase kepada ternak harus dicampur dengan cub atau dedak halus dan lainnya karena silase mengandung asam laktat dan asam asetat yang tinggi yang dapat mengakibatkan tempani atau blood atau kembung pada ternak.
sumber: perkuliahan teknologi pengolahan pakan dengan Prof. Lili Warli.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar