bahan bacaan dari : Dr. Ir. Sarbaini, MSc
fakultas peternakan Universitas Andalas
genetika di bagi kedalam 2 kelompok perkembangannya,, yaitu kelompok praMendel dan Mendel.
gentika telah dikenal jauh dari zaman modern, banyak teori para ahli yang terus berkembang hingga saat sekarang ini.
baiklah, kita akan membahas teori teori dan perkembangan genetika dari masa par Mendel menuju zaman Mendel.
1. zaman pra Mendel (sebelum tahun 1900)
nenek moyang manusia telah memiliki beberapa pengetahuan prinsip prinsip genetika dan menggunakannya untuk memperbaiki penampilan hewan ternak dari tanaman yang mereka budidayakan. sekitar 10000 tahun lalu merek telah menemukan bukti bahwa biji dapat ditanam dan dibudidayakan dengan perkembangan ilmu tersebut, kebiasaan nomaden mulai berkurang karena manusia sudah tahu cara mengembangkan bahan makanan mereka. beberapa kelompok dari komunitas tersebut telah berhasil menyimpulkan bahwa biji yang ditanam dari jenis tanaman yang bagus akan menghasilkan turunan yang akan menghasilkan turunan yang memiliki mutu yang bagus juga.
bukti perkembangan genetika dapat juga terlihat dari pahatan batu sekitar 4000SM, pahatan ini merupakan pahatan bangsa babylonia kuno memperlihatkan silsilah dari lima generasi kuda yang mengindikasikan bagaimana karakteristik kepala dan bulu tengkuk diwariskan. pahatan batu ini tidak hanya dari bangsa babylonia kuno, namun juga dari bangsa mesir dan china kuno.
kemudian muncullah teori teori baru tentang genetika, mulai dari teori pembekuan semen.
beberapa filosof kuno mengemukakan pendapat tentang pembekuan semen ini, diantaranya adalah:
a. Pythagoras
mengemukakan bahwa sesuatu "uap basah" berasala dari semua bagian tubuh seseorang selama bersetubuh. menurut pendapat inisemua bagian tubuh dikeluarkan sewaktu terjadi orgasme dan didapatkan menjadi semen.
b. Empedocies
teori ini tidak memasukkan pemindahan sifat sifat dari pihak ibu. beliau mengasumsikan bahwa karena fetus tumbuh dalam tubuh wanita, maka ia akan mendapatkan beberapa sifat ibunya. dengan cara ini maka si anak akan memilik sebagian sifat ayah dan sebagian lagi sifat induknya.
teori ini tidak memasukkan pemindahan sifat sifat dari pihak ibu. beliau mengasumsikan bahwa karena fetus tumbuh dalam tubuh wanita, maka ia akan mendapatkan beberapa sifat ibunya. dengan cara ini maka si anak akan memilik sebagian sifat ayah dan sebagian lagi sifat induknya.
c. Aristoteles
pada umumnya menyetujui pendapat pendahulu nya, namun belaiu menambahkan beberapa pokok. pendapat beliau bahwa semen dari kedua jantan dan betina dihasilkan dari darah. menurut pendapat ini karena darah terus menerus turun dari generasi ke generasi, setiap anak menerima satu bagian darah dari masing masing orangtuanya.
d. Epigenesis
pendapat sebelumnya sudah tidak terbukti lagi, sehingga muncullah teori epigenesis yang dikalkulasikan oleh Casper Friedrich Wolff (1733-1799) bahwa sel sel reproduksi tidak mengandung embrio yang telah terbentuk tapi mengandung badan badan yang memiliki kekuatan untuk perkembangan embrio.
pierre Louis moreau de maupertius (1698-1759) juga mendukung pendapat epigenesis, ia kembali kependapat kuno tentang pencampuran dua semen, masing masing semen mengandung partikel halus untuk membentuk bagian bagian tubuh yang spesifik. hasilnya akan ada dua partikel untuk setiap bagian tubuh maisng masing satu dari setiap orangtua. salah satu dari padanya bersifat dominan atas yang lainnya, sehingga satu turunan memperlihatkan satu sifat dari satu orangtua yang tidak ada pada yang lainnya.
e. teori pangenesis
akan dibahas secara khusus pada tulisan selanjutnya
2. Zaman Mendel
Gregor Mendel (1822-1884) adalah satu satunya orang yang bekerja lebih banyak dibandingkan yang lainnya untuk memulai ilmu genetika. dengan penyerbukan silang kacang ercis. ia mendemontrasikan metoda pemindahan sifat sifat, prinsip dominan dan resesif dan penyatuan bebasa faktor faktor hereditas.
pada tahun 1857 mendel mengumpulkan beberapa jenis kacang ercis (pisum sativum) untuk dipelajari perbedaannya satu dengan lainnya. selama lebih kurang tujuh tahun mendel melakukan pengamatan secara teliti hingga pada tahun 1865 ia membawakan hasil hasil percobaannya pada pertemuan ilmiah di Brunn. Pada tahun 1866 karya ilmiah mendel ini dicetak dan disebarluaskan ke berbagai perpustakaan di amerika dan eropa. dan pada abad ke 20 publikasi mendel diakui kebenarannya oleh alhli biologi De Vries (belanda 1900) dan Tschermak (Austria 1900) yang bekerja secara terpisah di negaranya masing masing. sejak saat ini mendel dinyatakan sebagai Bapak genetika.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar