bahan buku ajar GENETIKA
Dr. Ir. Sarbaini, MSc
Fakultas Peternakan Universitas Andalas
oleh: Rika Armelia
Penemuan Kromosom
semenjak mikroskop ditemukan pada abad ke 17 dan berbagai sel dipelajari, kromosom berhasil diidentifikasi pada tahun 1873. Pada tahun ini, beberapa peneliti menjelaskan adanya badan badan berbentuk batang hasil pewarnaan pada sel yang sedang membelah. Oscar Hertwig dan Herma Fol mengamati penyatuan nuklei jantan dan betina selama fertilisasi. Pada tahun 1882 seorang Belgia, Eduard van Beneden, meneliti fertilisasi pada cacing Ascaris, mencatat bahwa dua kromosom dari masing masing orangtua menyatu membentuk inti tunggal dengan empat kromosom, yaitu jumlah kromosom yang ditemukan pada sel sel tubuh. dengan demikian, hal ini membuktikan bahwa jumlah kromosom dikurangi menjadi setengahnya ketika sel - sel reproduksi dibentuk, satu proses yang kita kenal sebagai melosis.
Pada tahun 1884 Hertwig mengajukan bahwa kromosom membawa bahan bahan yang bertanggung jawab bagi pemindahan sifat sifat hereditas. Sampai tahun 1940 an, penelitian penelitian telah menetapkan DNA sebagai bahan genetik.
Isolasi DNA
DNA pertama kali di isolasi oleh ahli fisika Swiss, Friedrich Miescher, pada tahun 1869. Miescher memperlakukan sel dengan hydrochloric Acid yang melarutkan hampir semua sitoplasma namun menyisakan nukleus secara utuh. Ia memperlakukan nukleus ini dengan pepsin, satu pencerna protein, namun masih menyisakan bahan berupa gelatin yang disebutnya sebagai nuklein. Perlakuan terhadap sel tipe lain juga menyisakan residu yang sama, ditemukan sangat banyak dalam sperma ikan salmon. Oleh karena sperma adalah sel sel reproduksi, maka hal ini mengindikasikan bahwa nuklein ini berkaitan dengan hereditas. Nuklein ini termasuk satu asam, yang kemudian dikenal sebagai asam nukleat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar