BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.
TELUR
ASIN
Kandungan Gizi telur nyaris sempurna, sebab
merupakan persedian pangan selama embrio mengalami perkembangan didalam telur,
tampa makanan tambahan dari luar.telur adalah sumber protein bermutu tinggi,
kaya akan vitamin, dan mineral. Protein telur termaksut sempurna, karna
mengandung semua jenis asm amino esensial dalam jumlah yang cukup seimbang,
asam amino esensisl sangat dibutuhkan oleh manusia, karna tidak dapat dibentuk
sendiri oleh tubuh, sehingga harus dipenuhi oleh makanan. Telur mengandung
protein lebih dari 10%, bahkan telur ayam mengandung protein 12,8% dan itik
13,1%. Didalam telur juga terdapat aneka vitamin seperti vitamin A, B, D,E,dan
K. Disamping itu, telur juga mengandung sejumlah mineral seperti zat besi,
fosfor, kalsium, sodium, dan magnesiumdalam jumlah yang cukup.oleh karena itu
telur sangat baik dikomsumsioleh anak-anak balita.
Telur termaksut makanan yang mudah dicerna. Protein telur yang dapat diserapdan dimanfaatkan tubuh (nilai biologis) mencapai 96%. Sedangkan nilai biologis daging sapi hanya 80%, kedelai 75%, beras 70%, dan jagung 55%.bagian telur yang dapat dimakan (b.d.d.) mencapai 90% lebih (haryoto,1996).
Telur termaksut makanan yang mudah dicerna. Protein telur yang dapat diserapdan dimanfaatkan tubuh (nilai biologis) mencapai 96%. Sedangkan nilai biologis daging sapi hanya 80%, kedelai 75%, beras 70%, dan jagung 55%.bagian telur yang dapat dimakan (b.d.d.) mencapai 90% lebih (haryoto,1996).
Telur adalah salah satu sumber protein hewani yang
memilik rasa yang lezat, mudah dicerna,
dan bergizi tinggi. Selain itu telur mudah diperoleh dan harganya murah. Telur
dapat dimanfaatkan sebagai lauk, bahan pencampur berbagai makanan, tepung
telur, obat, dan lain sebagainya. Telur terdiri dari protein 13 %, lemak 12 %,
serta vitamin, dan mineral. Nilai tertinggi telur terdapat pada bagian
kuningnya. Kuning telur mengandung asam amino esensial yang dibutuhkan serta
mineral seperti : besi, fosfor, sedikit kalsium, dan vitamin B kompleks.
Sebagian protein (50%) dan semua lemak terdapat pada kuning telur. Adapun putih
telur yang jumlahnya sekitar 60 % dari seluruh bulatan telur mengandung 5 jenis
protein dan sedikit karbohidrat. Kelemahan telur yaitu memiliki sifat mudah
rusak, baik kerusakan alami, kimiawi maupun kerusakan akibat serangan mikroorganisme
melalui pori-pori telur. Oleh sebab itu usaha pengawetan sangat penting untuk
mempertahankan kualitas telur.
Telur segar dengan telur asin
terjadi perbedaan komposisi gizinya. Sebagaimana yang telah diketahui bahwa
pengolahan dapat mengubah komposisi gizi bahan pangan termasuk telur itik. Dalam proses pembuatan telur asin digunakan
bahan-bahan seperti garam dapur, abu, batubata, dan lain-lain. Tentu saja tidak
hanya garam dapur yang masuk ke dalam telur tetapi juga zat-zat lain yang
terdapat dalam bahan-bahan yang digunakan ikut mempengaruhi komposisi gizi
telur asin. Kalsium pada telur asin meningkat dibandingkan dengan telur segar.
Kenaikkan kadar kalsium diduga berasal
dari garam dapur (sebagai kotaminan), abu gosok serta kapur yang digunakan. Proses
pengasinan juga secara otomatis meningkatkan kadar natrium dan klorida dalam
telur asin. Penurunan nilai gizi yang nyata adalah pada kadar vitamin
A-nya. Kadar zat besi juga turun cukup
berarti. Belum diketahui mekanisme turunnya kadar zat besi pada telur asin.
Untuk mengurangi penurunan kadar vitamin A maka dapat ditambahkan provitamin A
dalam proses pembuatan telur asin.
Kadar garam yang tinggi pada telur asin tentu saja menimbulkan dampak tertentu. Bagi anak yang berusia 1–3 tahun, jika dia terlalu banyak mengonsumsi telur asin, dapat mengiritasi sistem pencernaannya.
Kadar garam yang tinggi pada telur asin tentu saja menimbulkan dampak tertentu. Bagi anak yang berusia 1–3 tahun, jika dia terlalu banyak mengonsumsi telur asin, dapat mengiritasi sistem pencernaannya.
Jadi, konsumsi telur asin pada balita harus
dibatasi. Jika sering mengkonsumsi telur asin
dikhawatirkan tingginya kandungan garam dapat menyebabkan terjadinya
reaksi penolakan dari dalam tubuh, sehingga kemungkinan terjadinya alergi lebih
besar. Bila ditemukan reaksi alergi seperti bisul atau nanah, sebaiknya
hentikan konsumsi telur asin. Rasa asin
pada telur asin juga dapat memberikan efek ketagihan pada anak-anak.
Prinsip
pengawetan telur asin terdiri dari:
1. Mencegah
bakteri pembusuk masuk kedalam telur.
2. Mencegah
keluarnya air dari dalam telur.
Untuk menjaga kesegaran dan mutu isi
telur, diperlukan teknik penanganan yang tepat, agar nilai gizi telur tetap
baik serta tidak berubah rasa, bau, warna, dan isinya. Telur asin adalah telur
utuh yang diawetkan dengan adonan yang dibubuhi garam. Ada 3 cara pembuatan
telur asin yaitu :
a. Telur
asin dengan adonan garam berbentuk padat atau kering;
b. Telur
asin dengan adonan garam ditambah ekstrak daun teh;
c. Telur
asin dengan adonan garam, dan kemudian direndam dalam ekstrak atau cairan teh.
B. TELUR PINDANG
Telur adalah salah satu sumber protein hewani yang
memilik rasa yang lezat mudah dicerna, dan bergizi tinggi. Selain itu telur
mudah diperoleh dan harganya murah.
Telur dapat dimanfaatkan sebagai lauk, bahan
pencampur berbagai makanan, tepung telur, obat, dan lain sebagainya. Telur
terdiri dari protein 13 %, lemak 12 %, serta vitamin, dan mineral. Nilai
tertinggi telur terdapat pada bagian kuningnya. Kuning telur mengandung asam
amino esensial yang dibutuhkan serta mineral seperti besi, fosfor, sedikit kalsium,
dan vitamin B kompleks. Sebagian protein (50%) dan semua lemak terdapat pada
kuning telur. Adapun putih telur yang jumlahnya sekitar 60 % dari seluruh
bulatan telur mengandung 5 jenis protein dan sedikit karbohidrat.
Kelemahan telur yaitu memiliki sifat mudah rusak,
baik kerusakan alami, kimiawi maupun kerusakan akibat serangan mikroorganisme
melalui pori-pori telur. Oleh sebab itu usaha pengawetan sangat penting untuk
mempertahankan kualitas telur.
Telur akan lebih bermanfaat bila direbus setengah
matang dari pada direbus matang atau dimakan mentah. Telur yang digoreng kering
juga kurang baik, karena protein telur mengalami denaturasi/rusak, berarti mutu
protein akan
menurun.
Macam-macam telur adalah : telur ayam (kampung dan
ras), telur
bebek,
puyuh dan lain-lain.
Kualitas telur ditentukan oleh :
1)
kualitas bagian dalam (kekentalan putih
dan kuning telur, posisi kuning telur, dan ada tidaknya noda atau bintik darah
padaputih atau kuning telur).
2)
kualitas bagian luar (bentuk dan warna
kulit, permukaan telur, keutuhan, dan kebersihan kulit telur).
Umumnya telur akan mengalami kerusakan setelah
disimpan lebih dari 2 minggu di ruang terbuka. Kerusakkan tersebut meliputi
kerusakan yang Nampak dari luar dan kerusakan yang baru dapat diketahui setelah
telur pecah. Kerusakan pertama berupa kerusakan alami (pecah, retak). Kerusakan
lain adalah akibat udara dalam isi telur keluar sehingga derajat keasaman naik.
Sebab lain adalah karena keluarnya uap air dari dalam telur yang membuat berat
telur turun serta putih telur encer sehingga kesegaran telur merosot.
Kerusakan
telur dapat pula disebabkan oleh masuknya mikroba ke dalam telur, yang terjadi
ketika telur masih berada dalam tubuh induknya. Kerusakan telur terutama
disebabkan oleh kotoran yang menempel pada kulit telur. Cara mengatasi dengan
pencucian telur sebenarnya hanya akan mempercepat kerusakan. Jadi pada umumnya
telur yang kotor akan lebih awet daripada yang telah dicuci. Penurunan mutu
telur sangat dipengaruhi oleh suhu penyimpanan dan kelembaban ruang
penyimpanan.
Prinsip pengawetan telur adalah untuk :
1) Mencegah
masuknya bakteri pembusuk ke dalam telur.
2) Mencegah keluarnya air dari dalam telur.
Beberapa proses pengawetan telur utuh yang diawetkan
bersama kulitnya antara lain :
1) proses
pendinginan.
2) proses
pembungkusan kering.
3) proses pelapisan dengan minyak
4) proses pencelupan dalam berbagai cairan.
Untuk menjaga kesegaran dan mutu isi telur,
diperlukan teknik penanganan yang tepat, agar nilai gizi telur tetap baik serta
tidak berubah rasa, bau, warna, dan isinya.
Pemindangan merupakan salah satu bentuk pengolahan
dengan kombinasi dengan kombinasi penggaraman dan perebusan. Pemindangan dapat
dilakukan dari bahan baku ikan dan telur. Pemindangan ikan hanya umum dilakukan
didaerah pantai sedangkan pemindangan telur dapat dilakukan diberbagai tempat.
Telur pindangan merupakan produk olahan telur
tradisional yang menggunakan bahan menyamak protein. Protein akan terdenaturasi
jika kontak dengan bahan penyamak misalnya tanin. Bahan-bahan yang dapat
digunakan untuk menyamak telur antara lain kulit bawang, daun jambu biji,dan
air teh. Pemindangan telur dapat menebabkan telur rebus tersebut sedikit lebih
awet dari pada perebusan telur dalam air biasa.
Pada proses pemindangan telur digunakan daun jambu
biji atau kulit bawang merah yang menyebabkan warna kulit telur menjadi
kecoklatan dan akan memberikan citra rasa yang khas. Selain itu daun jambu biji
diduga mengandung tanin yang bersifat menyamak kulit telur sehingga
memperpanjang umur simpan telur. Tanin tersebut akan menyebabkan protein yang
ada dipermukaan kulit telur menggumpal dan menutupi pori-pori telur, sehingga
telu menjadi lebih awet karena kerusakan telur dapat diubah.
Cara
Pembuatan Telur Pindang yaitu:
BAHAN
1) Telur
ayam negeri/bebek 30 butir
2) Daun
jambu biji/serabut kelapa 100 gram/secukupnya
3) Garam
200 gram
4) Air
1 liter.
5)
Daun salam dan kulit bawang secukupnya.
ALAT
1) Panci
2) Kompor
atau alat pemanas lain.
CARA PEMBUATAN
1) Cuci
telur segar atau mentah sebanyak 3 0 butir
2) Buat
larutan garam 6%~10% (60 sampai 100 gram dalam 1 liter air)
3) Rebus
telur dalam larutan garam, kemudian masukkan daun salam, kulit bawang dan daun
jambu biji sebanyak yang telah
ditentukan. Apabila telur sudah setengah matang (kira-kira 10 menit perebusan),
lakukan peretakan kulit telur (dengan cara memukul-mukulnya) sehingga kulit
telur menjadi retak
4) Teruskan
perebusan sampai 20 menit. Pemasakan tersebut dilakukan sampai warna permukaan
kulit telur menjadi coklat kehitaman lalu dinginkan.

C.
NUGGET
Nugget adalah salah satu pangan hasil pengolahan
daging yang memiliki cita rasa tertentu, biasanya berwarna kuning oranye.
Biasanya daging-daging sisa ayam dan atau kulitnya diolah menjadi satu dan
digoreng memakai tepung roti. Dalam penyimpanannya, makanan ini memerlukan
perlakuan khusus, yaitu selalu di simpan dalam kondisi beku (frozen). Hal ini
karena Nugget merupakan hasil produk olahan hewani yang masuk dalam kategori
mudah rusak oleh mikro organisme.
Ciri-ciri nugget yang baik dikonsumsi
:
1) Mudah
hancur apabila ditekan, karena daging dan tepung roti tidak terlalu menyatu.
2) Hanya tahan selama 1-2 hari, tanda bahwa
nugget telah busuk adalah nugget tersebut mengeluarkan lender
3) Warna
nugget setelah matang tidak terlalu mencolok
Ciri-ciri
nugget yang ditambah bahan pengawet :
1) Tidak
mudah hancur apabila ditekan, karena terdapatnya boraks/bleng yang bersifat
mengenyalkan.
2) Bisa
tahan sampai 4 hari lebih, karena disebabkan oleh boraks sebagai bahan
pengawet.
3) Warna
nugget sangat mencolok disebabkan pewarna tekstil.
Nugget adalah suatu bentuk produk olahan daging yang
terbuat dari daging giling yang dicetak dalam bentuk potongan empat persegi.
Potongan ini kemudian dilapisi tepung berbumbu (battered dan breaded). Produk
nugget dapat dibuat dari daging sapi, ayam, ikan dan lain-lain, tetapi yang
populer di masyarakat adalah nugget ayam. Bahan baku daging untuk nugget, dapat
menggunakan bagian daging dari karkas. Jenis daging ini bernilai ekonomis
rendah (misalnya karena cacat, bukan karena telah rusak atau tidak segar) jika
dijual dalam bentuk utuh.
Nuggets
adalah makanan cepat saji. Hanya dengan menggoreng tanpa menambah bumbu-bumbu, nugget sudah dapat dinikmati. Cara membuat nugget itu sebenernya
mudah kok, dan bisa dilakukan di dapur rumah anda sendiri. Meski chicken nugget atau nugget ayam ini mudah dibeli di
supermarket, mungkin anda ingin membuat chicken nugget atau nugget ayam sendiri
di rumah. Sekarang langsung saja kita lihat, bagaimana cara mudah membuat nugget ayam sendiri. Berikut resep
nugget ayam. Selain mudah dibuat, keuntungan lainnya adalah, bahwa anda bisa
memastikan kebersihan dan kualitas nugget sendiri, karena anda tidak
menggunakan bahan pengawet apapun. Nugget memang menjadi sajian yang sering
diandalkan saat tak ada lauk. Tapi sekarang Anda tak perlu membeli nugget lagi.
Sebab Anda sudah bisa membuatnya sendiri. Setelah di panir, simpan dalam
freezer dan goreng saat akan digunakan.
Bahan-bahan/bumbu-bumbu
1) Bahan:
a)
200
gram ayam giling
b)
100
gram kulit ayam, digiling
c)
1
sendok makan susu bubuk
d)
50
gram tepung panir halus
e)
2
butir telur, dikocok lepas
f)
50
ml air
g)
1/2
sendok teh kaldu ayam bubuk
h)
1/2
sendok teh merica bubuk
i)
1/2
sendok teh garam
j)
2
siung bawang putih, dihaluskan
k)
30
gram keju cheddar parut (jika suka, tambahkan keju)
2)
Bahan Pencelup:
a) 2 putih telur, dikocok lepas
b) 75 gram tepung panir halus
c) minyak untuk menggoreng
3)
Cara Pengolahan :
a) Campur ayam giling, kulit ayam, susu
bubuk, dan tepung panir halus. Aduk rata
b) Masukkan telur, air, kaldu ayam bubuk, merica
bubuk, garam, dan bawang putih. Aduk rata.
c) Tuang di loyang 20x20x4 cm yang
dioles minyak dan dialas plastik.
d) Kukus 30 menit sampai matang.
Biarkan dingin. Potong 4×4 cm.
e) Celup ke putih telur. Gulingkan di
tepung panir halus.
f) Goreng dalam minyak yang sudah dipanaskan
sampai matang.
D. BAKSO
Bakso
Bakso adalah jenis makanan yang dibuat dari bahan
pokok daging dengan penambahan bumbu-bumbu dan bahan kimia lain sehingga
dihasilkan produk yang strukturnya kompak atau berbentuk bulat, padat, kenyal,
dan berisi. Biasanya bakso diproduksi oleh pedagang langsung dalam jumlah yang
banyak, akan tetapi dalam penjualan tersebut belum tentu habis dibeli konsumen.
Oleh sebab itu untuk menghindari kerugian dengan penambahan pengawet kedalam
bakso.
Salah satu upaya yang dilakukan oleh produsen untuk
menghindari kerugian akibat kerusakan tekstur bakso antara lain berjamur,
berlendir, sehingga menimbulkan bentuk, warna, rasa dan bau berubah. Oleh sebab
itu penambahan pengawet dilakukan untuk mendapatkan masa simpan bakso menjadi
lebih panjang dan tidak menutup kemungkinan menambahkan zat kimia boraks
sebagai pengawet, karena boraks harganya murah dan boraks berfungsi sebagai
pengenyal (Winarno.F.G,1984).
1.
Komposisi Bakso
Dalam pembuatan bakso disamping daging diperlukan
bahan-bahan yang lain seperti:
a. Daging,
daging dicuci bersih kemudian digiling sebagai campuran pada saat pengulenan
dengan tepung terigu.
b. Tepung,
yang digunakan umumnya tepung tapioka, gandum, atau tepung aren, dapat
digunakan secara sendiri-sendiri maupun campuran, dalam jumlah 10-100% atau
lebih dari berat daging.
c. Pati,
semakin tinggi kandungan patinya semakin rendah mutu serta murah harganya. Pada
umumnya bakso yang bermutu kadar patinya rendah, sekitar 15%.
d. Garam
dapur dan bumbu (bawang, seledri, serta MSG), digunakan sebagai adonan penyedap
untuk mendapatkan rasa yang enak.
e. Es,
digunakan untuk mempertahankan suhu rendah untuk menghasilkan emulsi yang baik.
2.
Beberapa macam zat kimia yang ditambahkan pada bakso
Pada pembuatan bakso zat kimia yang ditambahkan
seperti :
a.
Benzoat, diperbolehkan dan aman
dikonsumsi asalkan tidak melebihi kadar yang ditentukan.
b.
Boraks, biasanya boraks dengan dosis 0,1-0,5%
(dari berat adonan) dicampur kedalam adonan, untuk mendapatkan produk bakso
yang kering, keset atau kenyal teksturnya.
c.
Tawas (Al2(SO4)3), digunakan untuk
mengeringkan sekaligus mengeraskan permukaan.
d.
TiO2 (Titanium dioksida ), penambahan TiO2
dalam adonan bakso umumnya sekitar 0,5-1,0% dari berat adonan, digunakan
sebagai bahan pemutih untuk menghindarkan terjadinya bakso berwarna gelap.
e.
STTP (Sodium Tripoly Phosphat ), STTP
secara umum diijinkan dan telah banyak digunakan dalam makanan untuk keperluan
perbaikan tekstur dan meningkatkan daya cengkram air (Winarno,F.G,1984).
3. Pembuatan
bakso
Bakso dapat dihasilkan dengan baik tanpa
menggunakan boraks asal menggunakan air es yang bersih, biasanya cukup
menggunakan STTP 0,25% dan dengan bahan pengawet kalium karbonat, natrium
karbonat atau kalsium propionate sebagai pengganti.
Dari survey, diketahui bahwa secara umum pembuatan
bakso melalui 5 tahap yaitu :
a.
Pencucian
Daging
yang telah ditimbang dicuci bersih, kemudian dimasukkan dalam wadah .
b.
Pengilingan
Daging
yang mentah dicuci bersih, kemudian dimasukkan ke dalam mesin giling. Pada waktu
penggilingan ditaburi tepung terigu supaya daging tidak lengket.
c.
Pengulenan
Setelah
daging digiling berbentuk gumpalan daging kemudian diuleni ditambahkan dengan
bumbu-bumbu dan ditambah dengan bleng yang diduga mengandung boraks yang berfungsi
sebagai pengental, pengawet dan pengenyal kemudian diuleni sampai homogeny biar
kempal dan mudah dicetak.
d.
Pencetakan bakso
Biasanya
bakso dicetak menggunakan tangan, dibentuk bulat-bulat dengan ukuran sedang dan
ada pula yang dicetak dengan ukuran besar.
e.
Perebusan
kuah, bakso tersebut direbus lagi kurang lebih
5 menit untuk melunakkan dan
mengenyalkan bakso agar enak bila dimakan dalampenyajian biasanya ditambah
dengan mie, bumbu-bumbu dan kuah (Lanita S, 1996)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar