kemaren baru selesai kuliah dengan prof.zaitun.. wejangannya cukup menumbuhkan semangat buat cepat cepat menyelesaikan studi di tingkat sarjana ini.
udah pengen cepat cepat ikut terjun langsung kedunia sendiri ke bidang sendiri.
banyak kicauan miring yang akhir akhir ini menerpa dunia peternakan mulai dari harga pakan yang kian hari kian melambung, harga daging per KG yang termahal adanya di Indonesia (capai 95ribu/kg) hingga menyeret nama nama dunia perpolitikan.
well, kita ga akan bahas masa lalu, yuk kita bahas masa depan..
dear peternak, yuuk mari kita benar benar beternak, beternak yang benar demi kehidupan yang jauh lebih baik demi bangsa yang jauh berkualitas.
kita sebagai peternak dan petani jangan cemberut jangan minder karena pekerjaan kita yang bergulat dengan kotoran tanah dan ternak. kita sadari pekerjaan kita memang berbeda dengan para elit elit dari dsiplin ilmu lain dari kita.
yah hanya kita yang bekerja dengan begini.
kita harus ikut berbangga dan bahagia berkecimpung di dunia pangan. karena pangan merupakan dimensi kualitas SDM bangsa.
bagi banyak orang, masalah gizi dianggap masalah kesehatan semata dan bukan masalah ekonomi ataupun masalah pembangunan. banyak perencana dan pengambil kebijakan pembangunan kurang menghargai pentingnya investasi di bidang gizi untuk pembangunan khususnya pembangunan sumber daya manusia (SDM). mereka baru ramai ramai bicara soal gizi ketika sedang terjadi kelaparan dan munculnya banyak balita yang bergizi buruk akibat kurang energi. Prof.Soekirman menegaskan perlu adanya transformasi bahasa gizi ke dalam bahasa ekonomi.
mengapa gizi dikaitkan dengan ekonomi?
nah disini ada korelasi yang sangat pantas dihubungkan, ekonomi dan gizi jika dikerabatkan mungkin ini pertalian darah yang sangat dekat dan erat.
semakin tinggi pendapatan seseorang maka semakin tinggi konsumsi pangan yang berkualitas dan bukan hanya mempertimbangkan kuantitas pangan tersebut.
nah bagaimana dengan kemapuan ekonomi yang rendah untuk mendapatkan kualitas pangan yang berarti dan bergizi?
peternakan tidak melulu menawarkan produk dengan harga yang tidak bersahabat, harga daging sapi boleh saja sedang merangkak tinggi,( smoga kebijakan pemerintah terbijak ada untuk menurunkan harga daging dan mengurangi impor dari luar sehingga peternaka indonesia dapat berkembang pesat). peternakan juga menawarkan produk termurah, seperti telur yang harganya seribu rupiah/butirnya.
bagaimana dengan konsumsi susu?
peternak juga menyediakan susu perah murni dengan kualitas baik dengan harga terjangkau. bisa ditemui pada peternakan sapi perah. peternakan ini sudah seharusnya dilakukan didalam negri saja, tanpa harus berharap bantuan dari luar. sudah saatnya kita menikmati hasil kebun kita sendiri.
jangan pindahkan peternakan dan pertanian ke pelabuhan. jngan terus terusan berharap kepada impor.
sudah saatnya kita buka mata buka hati buka pikiran untuk memberi kepada yang lain, bukan selalu menerima dan menerima dari yang lain.
kembangkan SDM dalam negri dan manfaatkan SDA dalam negri.
negara kita cukup kaya untuk memenuhi kebutuhan dalam negri, dan tidak menutup kemungkinan untuk melakukan hal yang tidak wajar di Indonesia., ,melakunan expor produk peternakan dan pertanian.
#semoga dear pembaca mulai terketuk untuk memaksimalkan penggunaan produk dalam negri
udah pengen cepat cepat ikut terjun langsung kedunia sendiri ke bidang sendiri.
banyak kicauan miring yang akhir akhir ini menerpa dunia peternakan mulai dari harga pakan yang kian hari kian melambung, harga daging per KG yang termahal adanya di Indonesia (capai 95ribu/kg) hingga menyeret nama nama dunia perpolitikan.
well, kita ga akan bahas masa lalu, yuk kita bahas masa depan..
dear peternak, yuuk mari kita benar benar beternak, beternak yang benar demi kehidupan yang jauh lebih baik demi bangsa yang jauh berkualitas.
kita sebagai peternak dan petani jangan cemberut jangan minder karena pekerjaan kita yang bergulat dengan kotoran tanah dan ternak. kita sadari pekerjaan kita memang berbeda dengan para elit elit dari dsiplin ilmu lain dari kita.
yah hanya kita yang bekerja dengan begini.
kita harus ikut berbangga dan bahagia berkecimpung di dunia pangan. karena pangan merupakan dimensi kualitas SDM bangsa.
bagi banyak orang, masalah gizi dianggap masalah kesehatan semata dan bukan masalah ekonomi ataupun masalah pembangunan. banyak perencana dan pengambil kebijakan pembangunan kurang menghargai pentingnya investasi di bidang gizi untuk pembangunan khususnya pembangunan sumber daya manusia (SDM). mereka baru ramai ramai bicara soal gizi ketika sedang terjadi kelaparan dan munculnya banyak balita yang bergizi buruk akibat kurang energi. Prof.Soekirman menegaskan perlu adanya transformasi bahasa gizi ke dalam bahasa ekonomi.
mengapa gizi dikaitkan dengan ekonomi?
nah disini ada korelasi yang sangat pantas dihubungkan, ekonomi dan gizi jika dikerabatkan mungkin ini pertalian darah yang sangat dekat dan erat.
semakin tinggi pendapatan seseorang maka semakin tinggi konsumsi pangan yang berkualitas dan bukan hanya mempertimbangkan kuantitas pangan tersebut.
nah bagaimana dengan kemapuan ekonomi yang rendah untuk mendapatkan kualitas pangan yang berarti dan bergizi?
peternakan tidak melulu menawarkan produk dengan harga yang tidak bersahabat, harga daging sapi boleh saja sedang merangkak tinggi,( smoga kebijakan pemerintah terbijak ada untuk menurunkan harga daging dan mengurangi impor dari luar sehingga peternaka indonesia dapat berkembang pesat). peternakan juga menawarkan produk termurah, seperti telur yang harganya seribu rupiah/butirnya.
bagaimana dengan konsumsi susu?
peternak juga menyediakan susu perah murni dengan kualitas baik dengan harga terjangkau. bisa ditemui pada peternakan sapi perah. peternakan ini sudah seharusnya dilakukan didalam negri saja, tanpa harus berharap bantuan dari luar. sudah saatnya kita menikmati hasil kebun kita sendiri.
jangan pindahkan peternakan dan pertanian ke pelabuhan. jngan terus terusan berharap kepada impor.
sudah saatnya kita buka mata buka hati buka pikiran untuk memberi kepada yang lain, bukan selalu menerima dan menerima dari yang lain.
kembangkan SDM dalam negri dan manfaatkan SDA dalam negri.
negara kita cukup kaya untuk memenuhi kebutuhan dalam negri, dan tidak menutup kemungkinan untuk melakukan hal yang tidak wajar di Indonesia., ,melakunan expor produk peternakan dan pertanian.
#semoga dear pembaca mulai terketuk untuk memaksimalkan penggunaan produk dalam negri